3 Kiat Menjadi Wanita Sholihah
1. Shalat 5 Waktu, Tepat Waktu, dan di Awal Waktu
Sholat 5 waktu adalah kewajiban bagi setiap umat Islam telah baligh dan berakal. Selain menjadi kewajiban sehari-hari, sholat 5 waktu juga mengandung keutamaan yang bernilai istimewa.
Perintah mendirikan sholat 5 waktu salah satunya termaktub dalam surah An-Nisa ayat 103, Allah berfirman,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."
Keutamaan Sholat 5 Waktu
Dirangkum dari buku Panduan Sholat Rasulullah karya Imam Abu Wafa dan buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat karya Abu Sakhi, berikut ini sejumlah keutamaan sholat 5 waktu.
1. Mencegah dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Mendirikan sholat 5 waktu sebagaimana telah diperintahkan Allah melalui Rasul-Nya dapat mencegah umat manusia dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Menghapus Kesalahan-kesalahan
Salah satu keutamaan sholat 5 waktu juga dapat menjadi penghapus kesalahan sebagaimana sabda Rasulullah,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
Artinya: "Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar." (HR Muslim)
3. Mendapat Cahaya dan Petunjuk di Hari Kiamat
Melalui sebuah riwayat, Rasulullah telah memberikan peringatan mengenai keutamaan sholat fardhu kepada umatnya, salah satunya akan dijanjikan cahaya dan petunjuk di hari kiamat kelak.
4. Diangkat Derajatnya oleh Allah
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah akan mengangkat derajat seseorang karena sholatnya. Hal ini sebagaimana pesan Rasulullah yang disampaikan kepada Tsauban selaku budak yang dibebaskan oleh beliau,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ، فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya: "Hendaknya engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya engkau tidak sujud sekali melainkan Allah tinggikan satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahanmu " (HR Muslim)
5. Membersihkan Diri dari Dosa
Dengan mengerjakan ibadah sholat 5 waktu, sejatinya seorang muslim berarti sedang membersihkan diri dan meluruhkan dosa-dosa yang dimilikinya. Melalui sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?"
Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikitpun kotorannya." Beliau bersabda, "Maka begitulah perumpamaan sholat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR Bukhari dan Muslim)
6. Dijanjikan Akan Mewarisi Surga Firdaus
Menjaga sholat 5 waktu pada waktunya menjadi amalan yang mengandung keutamaan bernilai istimewa, sebab Allah telah menjanjikannya agar kelak dimasukkan ke dalam surga Firdaus. Melalui Al-Qur'an surah Al-Mu'minun ayat 9-11, Allah berfirman,
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَٰتِهِمْ يُحَافِظُونَ. أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْوَٰرِثُونَ. ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: "Orang-orang yang memelihara sholat mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yaitu) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
7. Membuat Hati Menjadi Tenang
Sholat juga mengandung keutamaan sebagai penenang hati. Sebab, hakikatnya sholat ialah tempat berkeluh kesah seorang muslim kepada Allah. Sebagaimana dikatakan melalui firman-Nya yang termaktub dalam surah Ar-Ra'd ayat 28,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
2. Langsung Mengqadha Puasa Ramadhan Setelah Ramadhan Berakhir
Bagi setiap muslim yang baligh dan berakal wajib untuk melaksanakan puasa Ramadan, tidak terkecuali seorang wanita. Apabila seorang wanita memiliki udzur diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan dihitung sebagai utang puasa.
"Sesungguhnya Allah telah memberikan keringanan bagi musafir dari shaum dan sebagian salatnya, sementara keringanan bagi wanita hamil dan menyusui adalah dalam shaumnya." (HR Bukhari dan Muslim)
wanita yang meninggalkan puasa memiliki kewajiban membayar utang tersebut di luar bulan Ramadan. Dalam hal ini, hukum membayar utang puasa Ramadan bagi wanita adalah wajib.
Adapun, bagi wanita hamil dan menyusui juga memiliki kewajiban untuk meng-qadha puasa yang ditinggalkannya. Hal itu didasarkan pada alasan karena mereka memang wajib untuk berpuasa. Ketika mereka memutuskan untuk tidak berpuasa, maka puasa menjadi utang bagi mereka, yang tentu wajib dibayar dengan cara diqadha.
Ketetapan ini disampaikan oleh Ibn Abbas RA yang menyatakan,
اِنَّ اِمْرَأَةً قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ أتِي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ نَذَرٍ، أَفَاصُوْمُ عَنْهَا؟ فَقَالَ: اَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنُ فَقَضَيْتِهِ أَكَانَ يُؤَدِّي ذَلِكَ عَنْهَا؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: فَصُوْمِي عَنْ أُمَك
Artinya: "Seorang wanita pernah berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah ibuku telah meninggal, sementara ia masih memiliki kewajiban berpuasa nadzar. Perlukah aku berpuasa untuk membayarkannya? Rasul menjawab, "Bagaimana pendapatmu seandainya ibumu memiliki utang, lalu engkau membayarnya, apakah hal itu dapat melunasi utangnya?" wanita itu menjawab, "Tentu saja." Rasulullah lalu bersabda, "Karena itu, berpuasalah engkau untuk membayar utang puasa ibumu." (HR Muslim)
Dikatakan, bagi wanita yang meninggalkan puasa karena haid dan nifas wajib meng-qadha puasa dan tidak perlu membayar fidyah (memberi makan fakir miskin) setelah berakhirnya bulan Ramadan hingga bulan Sya'ban.
Dalam membayar utang puasanya, seorang wanita boleh melakukannya pada hari di mana pun ia mampu berpuasa, boleh mengakhirkannya selama belum datang bulan Ramadan berikutnya. Hal ini didasarkan pada hadits dari Aisyah yang berkata, " Aku punya utang puasa Ramadan dan aku tidak mampu membayarnya, kecuali pada bulan Sya'ban." (HR Muslim)
3. Menutup Aurat dengan Rumah dan Handphone-nya
Dalam agama Islam, menutup aurat adalah sebuah kewajiban, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Meskipun dapat membuat tubuh menjadi gerah hingga membuat membatasi gerakan, namun ternyata terdapat banyak manfaat menutup aurat.
Perintah Menutup Aurat Bagi Wanita
Manfaat Menutup Aurat Bagi Wanita
Adapun manfaat menutup aurat bagi wanita yakni:
1. Menghindari Dosa
Aurat adalah hal yang wajib ditutupi karena menjadi perintah dari Allah SWT. Karena menjadi sebuah perintah, apabila melanggarnya, maka dosa menjadi balasannya.
2. Menghindari Timbulnya Hawa Nafsu
Hawa nafsu seseorang dapat timbul dari berbagai macam hal, salah satunya adalah dari badan yang tidak tertutup. Maka dari itu, berpakaian menutup aurat merupakan cara untuk mencegah dan mengendalikkan nafsu lawan jenis. Sehingga, seorang wanita dapat terhindar dari kejahatan.
3. Menutupi Aib
Menutup aurat berfungsi untuk menutupi aib, baik itu kekurangan secara fisik maupun mental. Pasalnya, Allah telah menjaga aib seorang yang menutup auratnya.
4. Bentuk Ketaatan
Sebagai amalan yang menjadi perintah Allah, menutupi aurat juga sama dengan menunjukkan ketaatan. Dengan taat kepada Allah, bukan hanya mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya, namun semoga dapat menambah keimanan.
Tidak ada komentar: